Total Tayangan Halaman

Sabtu, 30 April 2011

Warna Lukisan Hidupku

Di dunia ini hanya ada tiga warna utama yaitu merah, kuning, dan biru.
Dengan adanya kreatifitas maka muncullah berbagai warna menawan yang enak dilihat dan dipandang mata. Seorang pelukis mampu mencampur berbagai warna itu menjadi sebuah lukisan yang menarik dan bernilai tinggi, dimana lukisan ini tidak mampu dilihat oleh orang-orang yang tidak mengerti tentang lukisan.

Demikian pula dalam hidup ini kita harusnya bisa melukis hidup kita seperti halnya sang pelukis. Akan tetapi banyak hal diluar rencana kita, ada pula yang sengaja kita goreskan yang pada akhirnya lukisan hidup ini menjadi tumpukan warna yang tidak jelas lagi bentuknya. Hidup  di dunia yang penuh tantangan ini seperti halnya kita bermain game, mestinya semakin naik levelnya kita semakin tertantang agar dapat memenangkan gamenya. Kesalahan dalam melukis masih bisa kita perbaiki dan perbaharui jika kita memiliki keyakinan akan kemampuan dan potensi yang kita miliki sebagai karunia Allah swt. Kadang kita terlalu cepat menyalahkan Tuhan maupun orang lain jika kita mengalami kegagalan dalam meraih apa yang kita impikan. Hal yang masih wajar sebagai seorang manusia, akan tetapi jangan sampai hal ini menjadi berlarut-larut yang akhirnya kita tak mampu lagi melihat indahnya lukisan yang bisa kita bentuk dari lukisan bguruk yang kita buat hanya dengan menambahkan beberapa goresan warna. Semoga kita menjadi orang-orang yang mampu mengubah lukisan buruk yang pernah ada menjadi suatu lukisan yang memiliki nilai yang tinggi, sebab janji Allah itu pasti bahwa disetiap ujian/cobaan jika kita mampu melewatinya dengan sabar dan keimanan yang teguh maka kita akan naik tingkat. Semoga................

Jumat, 29 April 2011

Debt Collector

Perlu gak seeh debt collector?

Perdebatan perlu tidaknya debt collector sejak adanya kasus meninggalnya Irjen Octa muncul dimana-mana. Memang cara kekerasan yang digunakan para penagih hutang ini yang harus dihilangkan, perlu adanya strategi lain dalam menagih hutang. Sebenarnya jika ada kesadaran dari para penghutang atau yang mencantumkan hutang sebagai hobbynya dalam riwayat hidupnya maka kejadian kekerasan tak akan terjadi. Jangankan kekerasan, penagih hutangnya baru muncul di halaman saja sudah bikin ketar ketir si empunya hutang. Kayaknya para pemberi hutang mesti minta daftar riwayat hidup orang-orang yang ingin berhutang entah itu dari keluarga terdekat, tetangga kanan kiri muka belakang, bahkan kalo perlu dari teman2 TK sampai sekolah terakhirnya. Soalnya banyak juga sih orang yang gak tau kenapa hobinya ngutang tapi gak mau bayar. Orang seperti ini biasanya gak berani ngutang di Bank atau koperasi gitu, mereka akan mencari orang-orang yang hatinya mudah luluh dan gak tegaan jika ada orang yang sedang mengalami kesusahan. Kalo hutangnya sedikit mungkin masih bisa dimaklumi, tapi kalo dah jutaan rupiah tentunya dah gak bisa ditolerir lagi. Bahkan ada yang sejak jaman saya SD sampai saya S2 koq ya masih ada juga yang seperti itu, orang yang sama minjam duitnya juga ke orang yang sama. Dua-duanya koq ya gak kapok, yang satunya hobi minjam yang satunya lagi hobi ngasih pinjaman dengan alasan kasihan.......

Itu orang hidup di dunia aja dah susah gimana di akhirat kelak, kalo ditagih alasannya macam-macam.
Apa pemerintah perlu turun tangan ya ngurus orang-orang macam ini?

Rabu, 27 April 2011

Ikan Bakar tanpa Digoreng

Capek juga malam kamis keliling-keliling cari tempat makan yang nyaman, tenang, dan menunya sesuai selera. Tiap restoran yang di datangi rata-rata penuh orang yang pacaran, berdua-duaan gituuu........

Akhirnya dapat juga yang namanya ada "laut"nya, semoga memuaskan....
Saat melihat-lihat menunya dah gak sabar ditambah lagi perut dah keroncongan maka jadilah aku pesan ikan bakar plus kangkung balacan, katanya buah, lalapan plus krupuk gratis dah tersedia di meja.
Agak lama juga aku nunggunya jika dilihat dari jumlah halaman buku "Notes From Qatar" yang aku baca dah lebih 20 halaman. Tapi gak apalah, yang penting sekarang nafsu makanku tak tertahan lagi mengingat ikan bakar kesukaanku ditambah 3 macam sambal yang disajikan. Lumayan enak walaupun tak sesuai keinginanku makan ikan bakar yang langsung dibakar tanpa digoreng dulu plus sambal dabu-dabu khas Gorontalo. Susah juga seeh nyari yang seperti itu, sempat dapat yang langsung bakar tapi ikannya dah gak segar lagi, kelamaan di simpan dalam es batu, belum lagi nasinya yang kadang basi karena warungnya kecil yang jarang didatangi orang. Ya Allah....aku gak bermaksud berlebihan dan tidak mensyukuri nikmat yang Kau berikan, sekali-kali aku ingin memanjakan lidahku yang jauh di rantau ini. Paling gak rasa kangen dan rindu keluargaku bisa terobati. Ya semoga dari sini aku bisa belajar untuk menerima segala keadaan yang kuhadapi, apapun dan bagaimanapun keadaannya. Bukankah janjiMu adalah benar bagi orang yang bersabar.......semoga...!!!

Yang Sedang-Sedang Saja

Ilmu yang kita miliki memang amat terbatas sekedar yang kita miliki saja, sementara ilmu Allah swt tanpa batas melebihi langit dan bumi ini. Makanya aku suka banget dengan ayat 216 dalam surat Al-Baqarah yang kurang lebih artinya seperti ini :

      "...Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu,
       dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu;
       Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."

 Kejadian-kejadian dalam hidupku dimana sering aku ngotot tentang suatu hal dan menjadi jengkel bahkan benci jika tidak tercapai sesuai keinginan baru aku sadari bahwa semua itu karena Allah sayang padaku, Dia masih mengharapkan aku menjadi lebih baik lagi dalam segala hal.

Contohnya saat memilih jodoh, kita merasa bahwa pacar kita itulah yang terbaik menurut pandangan kita, sehingga sering mengabaikan tanda-tanda dari Allah swt bahwa dia tak sebaik yang kita kira, kecocokan pada masa pacaran belum tentu bisa berlanjut ke jenjang pernikahan. Seperti kata pepatah cinta itu buta, katanya anak muda tai kucing rasa coklat.....ketika diputusin atau gak disetujui orangtua seperti kasus yang sering terjadi pada kaum selebritis muda akhir-akhir ini rasanya dah gak ada gunanya hidup lagi di dunia alias pingin bunuh diri, ada yang melawan bahkan sampai durhaka pada orangtuanya. Cobalah pahami ayat diatas baik-baik, jika diputusin ya udah cari yang lain. Memang tak semudah itu, butuh perjuangan, ikhtiar dan do'a. Mengadulah pada sang maha memiliki, mau minta jodoh kayak apapun sama Tuhan pasti ada. Dari yang kulit hitam sampe putih, rambut lurus-ikal, mata sipit, kaya miskin, dan beragam jenis manusia ada. Jadi gak perlulah berbuat yang merugikan diri sendiri, coba aja bayangin.......seandainya Tuhan dah nyiapin jodoh yang terbaik buat kita sementara kita bunuh diri kan rugi banget jadinya.......Makanya jika jatuh cinta pada seseorang yang sedang-sedang saja, ketika ditinggal pun gak terlalu berat dan sedih, gitu juga sebaliknya.

Contoh lainnya nie buat anak-anak yang lagi pada ujian akhir.......usaha dengan belajar udah, berdo'a juga udah, tinggal pasrah aja pada Tuhan apapun hasilnya. Jika lulus maka harus bersyukur, jika gak lulus maka harus bersabar. Pasti selalu ada hikmah dibalik semua kejadian yang kita alami. Bisa saja kita gak lulus dan terpaksa ikut ujian penyetaraan untuk dipertemukan dengan orang yang bisa membantu kita mendapatkan pekerjaan.

Selasa, 26 April 2011

Pasrahlah dan Keajaiban Pun Datang

Kejadiannya sekitar bulan Februari 2008......

Ketika itu aku sedang hamil 6 bulan, dari Yogya mau pulang ke Gorontalo. Berhubung check inn-nya pukul 03.00 dinihari dari bandara Soekarno-Hatta aku naik pesawat terakhir dari Yogya  maksudnya biar di Jakarta aku gak perlu ke rumah kakakku lagi. Agak nekat memang karena kondisiku yang sedang hamil mau begadang di bandara, ckckck........

Sekitar pukul 22.00 aku sudah di bandara berarti kurang lebih lima jam lagi udah bisa check inn. Bandara waktu itu ramai banget jadi aku jalan kesana kemari aja supaya gak pegal sambil cari-cari teman siapa tahu ada yang sama sepertiku. Aku lihat di layar jadwal kedatangan terakhir sekitar pukul 11.00 WIB, tapi bandara mulai sepi. toko2 mulai tutup satu persatu. Mulai deh aku gelisah setengah mati, ku sms kakakku tapi gak ada balasan, mungkin dah tidur jadi gak ku telpon. Sambil menunggu balasan sms aku hilir mudik dari ruang kedatangan balik lagi ke keberangkatan, begitu seterusnya tapi gak ada tanda-tanda calon penumpang yang akan menunggu di bandara. Sementara mata-mata liar selalu mengawasi grak langkahku. Ya Allah......bathinku sambil berdoa kemana aku harus pergi, nekat sendirian ke rumah kakakku naik taxi gak berani karena jauh dan khawatir telat balik ke bandaranya. Mau ke hotel terdekat  lebih banyak lagi yang aku khawatirkan, takut dibohongi sopir taxi (pengalaman di yogya aja yang jalannya dah hapal luar kepala masih saja sopir taxinya sengaja muter jauh, cuma aku lebih sering diam daripada ribut...), takut ketiduran di hotel, dll. Pikiranku makin kalut....Ya Allah....dimana keberanian dan sikap nekatku yang dulu, mungkin karena kondisiku yang "lemah" dengan perut membuncit tak banyak yang bisa kulakukan untuk melindungi diri dari orang-orang jahat. Dalam hati aku hanya berdo'a agar masih diberi umur panjang dan kesempatan menjadi seorang ibu dari bayi yang sedang ku kakandung ini.

Capek kesana kemari dan kulihat orang-orang yang umumnya kaum bapak mulai berbaring beralaskan koran yang mereka baca tadi aku mencari tempat duduk yang ada perempuannya. Alhamdulillah ketemu seorang ibu separuh baya sedang makan ditemani seorang anak muda. sambil basa basi aku minta ijin duduk disamping tempat duduknya yang masih kosong. Tak berapa lama anak muda yang bersamanya pergi, aku pikir anaknya. Ibu itu nawarin aku makan tapi kutolak dengan sopan, aku mulai nanya-nanya mau kemana, dengan siapa, dll. Ibu itu menjawab kalo beliau mau ke Medan ada keluarga yang meninggal, karena tiba-tiba harus berangkat seorang diri. Ketika tahu kalau aku juga sendirian langsung beliau mengucapkan "Puji Tuhan" berulang-ulang karena dari tadi beliau ketakutan diajak ngobrol orang-orang yang tidak dikenalnya termasuk anak muda yang kusangka anaknya itu. Alhamdulillah........aku pun tak henti-hentinya mengucapakn syukur kepada Allah swt karena memperoleh teman 'begadang' di bandara. Kelihatannya beliau sangat capek karena perjalanannya jauh dari Kalimantan, apalagi usianya yang sudah lanjut maka aku persilahkan untuk tidur dulu, biar aku yang menjaga barang-barang bawaan kami. Aku memang belum ngantuk, hanya badanku aja yang rasanya capek banget karena hilir mudik tadi. Allah Akbar....Allah Akbar...aku masih tak percaya dengan kejadian itu, disaat aku pasrah tak tahu lagi harus bagaimana Allah mengirimkan ibu itu untuk menemaniku di bandara. Bayi dalam perutku pun tak henti-hentinya menendang-nendang kakinya seolah tahu persaan gembiraku. Semoga anakku kelak menjadi orang yang pemberani juga, berani karena benar......   

Rifa Nucifera: Sandal Goreng

Rifa Nucifera: Sandal Goreng

Sandal Goreng

Ingat masa KKN dulu.........

Kebingungan cari materi untuk ngisi acara bersama ibu-ibu PKK, temanku yang lainnya dah punya materi yang mereka kuasai sementara aku.......Inilah akibat dari keinginan melawan kaum pria aku gak mau belajar masak, pokoknya aku dah niatin biarin suamiku nanti yang masak buatku, hehehe.......

Putar otak selama beberapa hari trus sambil cari ide dari majalah dan tabloid wanita akhirnya ketemu juga resep yang mudah, bahannya banyak tersedia di desa lokasi KKN-ku yaitu singkong. Mulailah aku nyiapin bahan-bahan yang dibutuhkan dibantu temanku Hevi dan Aphien (semoga mereka masih ingat ya.........). Agar gak malu-maluin aku ujicoba resep tersebut di rumah pondokan kami, agal deg degan juga soalnya aku gak bisa masak. Tapi ibu pondokan muji aku terus nich katanya aku pintar masaklah, rajinlah, dll., bikin aku tambah grogi dan khawatir. Selesai masak dan kuenya dingin aku woro-woro ke teman2 cowok yang lagi kerja di halaman supaya mencicipi kue buatanku. Eng ing eng........berbagai komentar mereka muncul dech, ada yang bilang enak cuma sayangnya keras, komentar yang paling gak disangka dari Bram si pendiam........katanya kuenya enak kayak "sandal goreng"........gerrrr...teman-teman langsung ketawa ngakak, spontan aja sandal kulayangkan kearahnya.........but this the real my experience, pengalaman yang tak terlupakan hingga kini setelah 17 tahun yang lalu........

Sejak itu aku jadi rajin mengkliping resep-resep masakan dari tabloid/majalah, siap-siap kelak jadi ibu rumah tangga, hehehe.......kenyataannya aku tetap gak pernah masak..........

Kamis, 21 April 2011

Daur Ulang Sampah Pikiran

Salah satu keinginanku ketika malaikat pencabut nyawa datang melaksanakan tugasnya, mendaurulang sampah-sampah pikiran yang ada diotakku. Sejak dilahirkan dan mulai bisa memahami kehidupan dunia ini begitu banyak yang masuk memori otakku, saking banyaknya dah numpuk gak karuan. Akibatnya pikiran kacau balau, tak beraturan, dan sulit mencari file yang kuinginkan. Daur ulang sampah pikiran ini ingin kuwujudkan menjadi sebuah buku, semoga bisa bermanfaat minimal untukku sendiri, otakku menjadi bersih dari hal-hal yang kotor. Semoga......

Gorontalo itu dimana seeh???

Pertanyaan itu sering datang tak diundang, terutama zaman bahela Gorontalo masih ikut emaknya Manado. Kadang ada teman yang bilang kota itu gak ada di peta (kalee aja nilai IPS-nya 5 dibagi 5 siswa, qiqiqi....). But I still love you my city, panas juga nich telinga ampe bisa buat nggoreng telur. Itu zamannya awal-awal merantau ke Yogya tahun 90-an. Sebagai daerah tingkat II waktu itu yang letaknya jauh banget dari ibukota Propinsi yang namanya bandara udah ada (Djalaludin, red.), sementara daerah lain yang katenye kota terkenal jangankan bandara terminalnya aja masih semrawut. Atiolo kata orang Gorontalo...........Entah apa maksud si penanya.........