Total Tayangan Halaman

Selasa, 26 April 2011

Pasrahlah dan Keajaiban Pun Datang

Kejadiannya sekitar bulan Februari 2008......

Ketika itu aku sedang hamil 6 bulan, dari Yogya mau pulang ke Gorontalo. Berhubung check inn-nya pukul 03.00 dinihari dari bandara Soekarno-Hatta aku naik pesawat terakhir dari Yogya  maksudnya biar di Jakarta aku gak perlu ke rumah kakakku lagi. Agak nekat memang karena kondisiku yang sedang hamil mau begadang di bandara, ckckck........

Sekitar pukul 22.00 aku sudah di bandara berarti kurang lebih lima jam lagi udah bisa check inn. Bandara waktu itu ramai banget jadi aku jalan kesana kemari aja supaya gak pegal sambil cari-cari teman siapa tahu ada yang sama sepertiku. Aku lihat di layar jadwal kedatangan terakhir sekitar pukul 11.00 WIB, tapi bandara mulai sepi. toko2 mulai tutup satu persatu. Mulai deh aku gelisah setengah mati, ku sms kakakku tapi gak ada balasan, mungkin dah tidur jadi gak ku telpon. Sambil menunggu balasan sms aku hilir mudik dari ruang kedatangan balik lagi ke keberangkatan, begitu seterusnya tapi gak ada tanda-tanda calon penumpang yang akan menunggu di bandara. Sementara mata-mata liar selalu mengawasi grak langkahku. Ya Allah......bathinku sambil berdoa kemana aku harus pergi, nekat sendirian ke rumah kakakku naik taxi gak berani karena jauh dan khawatir telat balik ke bandaranya. Mau ke hotel terdekat  lebih banyak lagi yang aku khawatirkan, takut dibohongi sopir taxi (pengalaman di yogya aja yang jalannya dah hapal luar kepala masih saja sopir taxinya sengaja muter jauh, cuma aku lebih sering diam daripada ribut...), takut ketiduran di hotel, dll. Pikiranku makin kalut....Ya Allah....dimana keberanian dan sikap nekatku yang dulu, mungkin karena kondisiku yang "lemah" dengan perut membuncit tak banyak yang bisa kulakukan untuk melindungi diri dari orang-orang jahat. Dalam hati aku hanya berdo'a agar masih diberi umur panjang dan kesempatan menjadi seorang ibu dari bayi yang sedang ku kakandung ini.

Capek kesana kemari dan kulihat orang-orang yang umumnya kaum bapak mulai berbaring beralaskan koran yang mereka baca tadi aku mencari tempat duduk yang ada perempuannya. Alhamdulillah ketemu seorang ibu separuh baya sedang makan ditemani seorang anak muda. sambil basa basi aku minta ijin duduk disamping tempat duduknya yang masih kosong. Tak berapa lama anak muda yang bersamanya pergi, aku pikir anaknya. Ibu itu nawarin aku makan tapi kutolak dengan sopan, aku mulai nanya-nanya mau kemana, dengan siapa, dll. Ibu itu menjawab kalo beliau mau ke Medan ada keluarga yang meninggal, karena tiba-tiba harus berangkat seorang diri. Ketika tahu kalau aku juga sendirian langsung beliau mengucapkan "Puji Tuhan" berulang-ulang karena dari tadi beliau ketakutan diajak ngobrol orang-orang yang tidak dikenalnya termasuk anak muda yang kusangka anaknya itu. Alhamdulillah........aku pun tak henti-hentinya mengucapakn syukur kepada Allah swt karena memperoleh teman 'begadang' di bandara. Kelihatannya beliau sangat capek karena perjalanannya jauh dari Kalimantan, apalagi usianya yang sudah lanjut maka aku persilahkan untuk tidur dulu, biar aku yang menjaga barang-barang bawaan kami. Aku memang belum ngantuk, hanya badanku aja yang rasanya capek banget karena hilir mudik tadi. Allah Akbar....Allah Akbar...aku masih tak percaya dengan kejadian itu, disaat aku pasrah tak tahu lagi harus bagaimana Allah mengirimkan ibu itu untuk menemaniku di bandara. Bayi dalam perutku pun tak henti-hentinya menendang-nendang kakinya seolah tahu persaan gembiraku. Semoga anakku kelak menjadi orang yang pemberani juga, berani karena benar......   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar